Jumat, 25 April 2008

Judul: The Missing Link

Teka-teki mengenai nenek moyang yang merupakan mata rantai penghubung antara spesies manusia dan simpanse hingga kini masih selalu menjadi perdebatan diantara para ilmuwan. Karena makhluk yang merupakan penghubung antara simpanse dan manusia hingga kini masih belum diketemukan bukti-buktinya berdasarkan logika ilmiah.Bahkan seiring dengan perkembangan dan kemajuan dibidang paleoantropologi dan geologi, konsepsi mengenai the missing link itu telah berubah. The missing link yang sebelumnya dianggap sebagai mata rantai penghubung antara ras manusia dan simpanse,kini diperkirakan sebagai makhluk induk, yang mana makhluk induk yang terdapat di muka bumi ada lebih dari satu makhluk induk,yang nantinya akan menurunkan percabangan makhluk hidup sesuai dengan jenis induknya.Terdapat teori baru yang menyatakan bahwa genus Antrolopithecus bukanlah akar ras manusia. Teori ini telah meruntuhkan pohon kekerabatan hominidae, yakni suatu primat besar yang dianggap sebagai akar dari ras manusia dan simpanse.Dari sini jelas bahwa Antrlopithecus dan homo(manusia) tidak muncul pada cabang yang sama.Melihat gambaran yang dihasilkan oleh catatan dan bukti-bukti fosil, Palaentologis evolusionis telah mengakui, bahwa mereka telah menarik kembali pernyataannya dan telah meninggalkan harapannya untuk dapat menemukan “mata rantai yang hilang” antara spesies manusia dan simpanse.Bukti tidak adanya suatu penghubung apapun mengenai kekerabatan manusia dan simpanse adalah adanya perbedaan yang amat besar antara Homo Erectus sebagai ras manusia dengan Simpanse.Bukti lainnya yaitu dengan diuji cobakan transplansi ginjal yang dilakukan dari Simpanse ke Manusia untuk beberapa kali oleh Dr.Keith Reemtsma dari Universitas Tulane pada tahun 1963. Namun semua pasiennya meninggal,karena metabolisme Simpanse bekerja lebih cepat dari metabolisme manusia, hal ini menyebabkan sel-sel dalam jaringan ginjal simpanse menyerap air lebih cepat dalam tubuh manusia sebagai penerima organ.Ini berarti kemunculan manusia pertama-tama dalam catatan fosil, muncul secara tiba-tiba tanpa melalui proses evolusi. Dan nenek moyang lansung manusia masih setia menanti untuk ditemukan.